Welcome to the jungle !

Selamat menikmati serpihan dari tetesan ilmu-Nya :).

Ilmu Islam

Pendarkan cahayaNya melalui setitik ilmuNya

Kisah Hikmah

Merangkai kisah dari para pembawa hikmah

Khazanah

Islam? Rahmatan lil 'Alamin!

Fitur Download

Teman-teman bisa mengunduh tausiyah penyubur iman, lantunan firman-firman Allah, dan e-book panduan hidup

Jumat, 30 November 2012

Remaja dan Ngegame



            Tentang game,

Refleksi. Game adalah refleksi keadaan sosial masyarakat tempat berlakunya game itu. Tapi penulis tidak membahasnya lebih jauh tentang game sebagai refleksi keadaan sosial masyarakat. Melainkan tentang sifat dasar semua game, baik itu tradisional maupun modern, yakni melalaikan. Game adalah sesuatu yang melalaikan, meski ia terbukti dapat mengembangkan imajinasi seseorang.

            Tentang remaja,

ia adalah masa dengan kereaktifan tertinggi, yaitu ketika remaja mendapatkan sebuah hal, maka remaja akan merespon atau membalas hal itu dengan sekenanya, tanpa ada kajian yang mendalam, pemikiran yang kritis, analisis yang objektif, sehingga bentuk respon dan balasan remaja bukan dalam bentuk yang arif dan bijak, melainkan dalam bentuk serampangan dan dangkal.

            Booming game modern,

            Tiba-tiba saja game itu booming, hingga di mana-mana dapat kita temukan game, di handphone kita, di laptop kita, di komputer rumah kita, jika tak punya konsol atau gadget, maka masih banyak warnet dan game center yang hanya dengan uang tiga ribu rupiah kita dapat menikmati satu jam di sana untuk bermain game, tidak mahal untuk ukuran remaja, baik remaja itu seorang pelajar ataupun bukan. Sekarang bisa kita lihat di mana-mana, di mana ada game, pasti ada remaja. Benar kan ?

Remaja, Kemanakah Engkau akan Melangkah?


Remaja, sangat muda, sangat berbakat, sangat bertalenta. itulah gambaran untuk seorang remaja ideal. Begitu saja?

            Tentu saja tidak. Masih banyak kriteria untuk menjadi remaja yang ideal. Hanya saja,untuk menjadi remaja yang ideal itu sangat dibutuhkan yang namanya ilmu. Dan ilmu tersebut bukan hanya ilmu dari sekolah misalnya ilmu-ilmu teoritis dari buku pelajaran. Melainkan juga ketika engkau pernah berpergian ke tempat di mana tempat itu belum pernah engkau jamah dan pada kesempatan lain engkau berusaha mengingat kembali jalan menuju tempat yang pernah engkau tuju tersebut. Itu juga bisa disebut dengan ilmu baru bukan?

Namun tatkala adanya teknologi yang semakin modern dan memudahkan hidup manusia, perlahan-lahan budaya mempelajari dan mengingat suatu yang baru pun seakan-akan hilang entah ke mana. Mungkin ada kalanya kita menyalahkan zaman (naudzubillah). Namun, ya inilah realita. Kita dihadapkan pada suatu keadaan dimana kebanyakan manusia zaman sekarang sangat menginginkan hal-hal yang berbau praktis atau instan. Anggaplah salah satunya adalah fast food, tentu tidak bisa dipungkiri banyak masyarakat kini beralih dari slow food ke fast food. Lucunya, ketika booming yang namanya fast food, para masyarakat penemu fast food sendiri beranggapan bahwa itu adalah junk food yang berarti makanan sampah. Dan inikah yang bisa disebut dengan perbaikan?

Remaja Dahulu dan Masa Kini

           

        Kita semua tentunya sedang mengalami masa muda. Orang tua kita tentu pernah mengalami masa muda. Dan ternyata masa kita muda dengan masa orang tua kita muda itu berbeda. “Bukankah yang namanya remaja itu di manapun dan kapanpun sama saja?” Ternyata tidak kawan-kawan, remaja saat ini sudah berbeda dari remaja pada zaman dahulu. Bukan hanya dari sisi fisiknya, tetapi juga psikisnya.

            Nah yang akan kita bahas saat ini adalah perbedaan dari segi mental. Tahukah teman-teman apa bedanya? Saat orang tua kita masih beranjak remaja, mereka selalu menghormati orang tua, rajin bekerja keras, dan memiliki keinginan tinggi untuk mencapai cita-citanya.

Bagaimana dengan sekarang?

Your Life Your Choice



Bismillahirrahmaanirrahiim

Your Life Your Choice

Hidup adalah pilihan,
maka segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi,
dan akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita.
Hidup ini hanya sebentar, hanya sekali.
Hidup seperti apa yang akan kita pilih?

Rabu, 14 November 2012

Tentang Kami



Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Alhamdulillah. Wash-sholaatu was-salaam 'alaa muhammadin rasuulillah wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi wa man tabi'ahum bi ihsaan ilaa yaumil qiyaamah.

Amma ba'du.
Dari Abdullah Bin Amr, Rosulullah bersabda: “Ikatlah ilmu!”, para Sahabat berkata: “Wahai Rosulullah apa pengikat ilmu?”. Beliau bersabda: “Tulisan”. (dihasankan oleh Syaikh Salim Bin Ied Al-Hilali dalam Manhajul Anbiya’ Fii Tazkiyatin Nufus:120)
Tulisan. WritingAl-kataabah. Mengikat ilmu merupakan tradisi, bahkan merupakan adab seorang penuntut ilmu dari generasi ke generasi. Para penuntut ilmu mengikat ilmunya dengan dua hal, tulisan dan hafalan.