Kamis, 03 Januari 2013

Husnuzan Pada Sesama Manusia



Tahanlah diri ketika kau berprasangka buruk pada orang lain. 
Mohonlah ampunan ketika kau tidak sengaja menggunjing orang lain. 
Ucapkan istigfar sebanyak mungkin disaat kau suudzan pada orang lain secara sengaja maupun tidak sengaja. 

Allah menciptakan segala hal secara bepasang-pasangan. Laki-laki dengan perempuan, baik dengan jahat, suudzan dengan husnuzan. Berbicara tentang husnuzan, kata lain dari berbaik sangka, sikap yang harus selalu kita terapkan dalam kehidupan kita. Bukan hanya kepada Allah, kepada diri sendiri pun kita harus berbaik sangka.

Selain kepada Allah dan diri sendiri, kita juga harus berhusnuzan pada sesama manusia. Berhusnuzan itu tidak ada ruginya alias banyak manfaatnya. Sebaliknya bersuudzan mendatangkan rugi besar.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangan kamu cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Membahas tentang husnuzan terhadap sesama manusia, kita sebagai seorang muslim harus saling berbaik sangka dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat berbangsa dan bernegara. Manfaat dari berhusnuzan kepada keluarga selain mendapatkan ridho Allah, kita juga dapat kebahagiaan dunia akhirat, serta menjaga agar kekeluargaan tetap kokoh dan utuh. Antar tetangga juga harus berprasangka baik dengan cara saling menghormati.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menghormati tetangganya.” (H.R. Muslim). Berbuat baik antar tetangga yang sesuai dengan sabda Rasulullah, “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan-gangguan.” (H.R. Muslim).

Dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang artinya cakupan dunia sosial semakin luas yang mana kita juga berhusnuzan. Rasulullah bersabda, “Bukan dari golongan kami (umat Islam) orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati yang tua.” (H.R. Ahmad, Turmuzi, dan Hakim). Selain itu Allah berfirman dalam potongan surat Al-Maidah ayat 2, ”…. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. …” Jangan lupa bahwa setiap tindakan yang kita lakukan harus dilandasi karena Allah dan ikhlas.(aid)

0 komentar: